jadi kamu ya
jemariku menari di sela hujan yang terus merintik jatuh
terlalu petang baru kusadari
sia sia rentetan hal yang kulakoni sejauh ini
aku masih begini.
dada ini masih kosong sejak terakhir kamu melangkah pergi
kepala ini penuh dengan bayang bayang yang semakin membuaku muak
tak sadarkah kamu wahai pujangga
yang kini turun tahta dan tak lagi dikehendaki para pengawalnya
tapi aku di sini masih membawa dirimu dalam heningku
oohh begitu ya.. aku sekarang tau
alasan kegonjang ganjingan jiwaku selama ini
kamu
kamu
kamu
nama yang selalu ku sebut dalam doa doaak