GREEN-BLUE WORLD
Welcome to my masterpiece, sista (or bro :p) Have fun and enjoy here.
CERPEN
Jumat, 06 September 2013 | 03.14 | 0 Sista/Bro
     Udara hari ini berbeda dengan hari - hari lainnya. Sejak bangun tidur, aku merasa hari ini lain dari  hari - hari sebelumnya. Aku memang merasakan hal ini setiap hari. Merasa hari ini berbeda lalu berharap hari ini akan lebih baik. Tapi apa? Kesialan demi kesialan yang selalu kutemui. Mungkin hanya impian jika orang sepertiku mendapat suatu keajaiban seperti menjadi tkoh utama dalam pertunjukan atau menjadi peri yang kehadirannya selalu dinantikan. Aku hanyalah aku, yang bukan apa apa dimata orang lain. Dan mungkin mereka tidak akan merasakan sesuatu yang berbeda jika aku lenyap.

    Seperti biasanya, hari ini aku berangkat sekolah dengan jalan kaki. Inilah saat saat paling menyenangkan di setiap hariku. Menyusuri jalanan aspal , menghirup udara persawahan dan menyendiri. Sampai di sekolah aku menemukan sosok sosok yang sama. Wajah yang sangat kubenci entah kenapa

***
     Terik mata hari yang begitu menyengat membuatku memilih diam dikelas. Tiba tiba terlihat seseorang bertubuh jangkung berjalan ke arahku dan duduk disampingku. Kita sangat dekat sekarang
     " Nggak ke kantin? Emang enak ya sendirian di kelas?" cowok berubuh mirip 'HULK' itu mengawali perbincangan denganku
     "Enggak ah, panas. Aku biasa banget kok sendirian di kelas"
     "Aku tau kok, kamu nggak ke kantin karena temen sebangkumu pergi ke kantin sama 'geng' nya sendiri kan? terus kamu di kelas sedirian karena nggak ada temen. "
     "Kalo iya emang kenapa? enggak salah dong. Terus tujuanmu duduk di sampingku terus wawancarai aku itu apaan?" denger coletehan dia yang gakjelas itu bikin aku bener bener emosi. Rasanya pengen banget pukul kepalanya terus tusuk tusuk pake garpu
    "Maaf ya kalo kamu tersinggung , aku nggak bermaksud kok. Tujuanku di sini cuma pengen bilang ke kamu kalau aku.. 
    ... 1 menit
    ... 2 menit
    mau gak jadi temenku?"

    Suasana kemudian hening, tapi dia tidak melanjutkan perkataannya. Tiba tiba bel berbunyi, semua teman sekelasku berdatangan satu persatu .Orang itu kini sudah tidak ada di sampingku dan aku belum membalas tawarannya tadi.


***

    Aku duduk di tepi lapangan belakang sekolah , melihat teman yang lain melakukan penilaian lompat jauh . Aku sebenanya sama sekali tidak suka dengan keadaan ini, menyerah dan hanya melihat yang lain melakukannya. Ada seseorang mengahampiriku. Seseorang yang kemarin sempat berbincang denganku . Dia memberikan senyum kepadaku, lalu duduk disampingku
     " Kok nggak sama yang laen? Sakit? " Tanyanya lirih 
     " Iya, udah nggak kuat lagi. Tapi sekarang udah lumayan kok " jawabku dengan membalas senyumannya
     " Yaudah, ditemenin mau?"
     " Ya, kalo ada yang mau sih gakpapa. Kamu ngapain disini? bolos pelajaran ya?"
     " Ya aku disini nemenin kamu lah "
     " Enggak ikut pelajaran? "
     " Aku tadi izin sakit, padahal enggak. Enggak papa kali boong sekali kali. Aku penasaran aja, kamu mau ngebales apa"

     " Jadi kamu nemenin aku disini ada balesannya?"
     " Enggak, maksudnya nyangkut pertanyaanku kemaren,, oh ya! kenalin, namaku Darin "
     " Oh, namaku agamilla"

     Sejak saat itu kita sangat dekat. Dialah satu satunya teman dalam hidupku . Kita menjadi sangat dekat dan lebih dekat lagi. 

***

     Semua orang sekarang mencibirku. Entah kesalahan apa yang kulakukan hingga semua orang melakukan ini padaku . Aku bahkan tak tau apa yang terjadi dan bahkan aku dikeluarkan dari organisasi dan diblokir beberapa orang di facebook ku. Kini, aku tidak lagi bisa melakukan sesuatu dengan bebas. Semua mata melihatku dengan tatapan aneh, misterius, jijik ,kasihan atau apalah itu aku tak mengerti. Yang jelas, sekarang aku adalah orang yang paling dimusuhi di sekolah ini. 

    Dan saat ini, Darin menghilang . Ia tidak lagi menemuiku di kelas pada jam istirahat. Ia tidak lagi mengirim sms dan menemaniku di tepi lapangan. Darin yang kukira keajaiban, kini pergi meninggalkanku dan menyisakan kenangan yang membuatku semakin roboh. 
     
    Dari kejauhan, ada seseorang yang melambaikan tangannya kepadaku. Ia mendekatiku dan aku mulai mengenali orang itu. Orang itu adalah 'Darin' orang yang paling kubenci di dunia ini
     " Katanya temen? tapi kenapa kamu tiba tiba lenyap waktu semua orang mencibirku? Kenapa ?" Tanyaku kepada Darin. Tanpa terasa, air mataku mulai menetes. aku sudah tak sanggup menahannya lagi
     " Maaf ya , semua ini gara gara aku. Semua orang ngira aku itu pacar kamu. Padahal kan kita cuma temenan" 
     " Yaudah, mendingan kita nggak usah temenan lagi aja . setiap aku punya temen pasti akhirnya bakalan kayak gini ," 
     Aku berlari sambil menahan tangis. Meninggalkannya sendiri , padahal aku baru saja menemuinya setelah lama merindukannya.